Reliabilitas Tes

Reliabilitas Tes

Reliabilitas adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip.

A. Konsep Dasar Reliabilitas Tes

Reliabilitas berasal dari kata reliability, yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Nur (1987: 47) menyatakan bahwa reliabilitas ukuran menyangkut seberapa jauh skor deviasi individu, atau skor-z, relatif konsisten apabila dilakukan pengulangan pengadministrasian dengan tes yang sama atau tes yang ekivalen. Azwar (2003: 176) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan salah-satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Sedangkan menurut Sudjana (2004: 16) reliabilitas adalah alat penilaian berupa ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.     

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa reliabilitas adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip.

B. Karakteristik Reliabilitas

Sebuah tes dianggap memiliki reliabilitas yang baik apabila memiliki karakteristik, yaitu (1) reliabilitas merupakan milik dari satu set nilai tes bukan milik tes itu sendiri, artinya suatu tes dikatakan baik apabila dapat menghasilkan skor yang cukup akurat, apabila tes tersebut diberikan pada kelas tertentu, (2) suatu tes dikatakan reliable jika dua buah tes dilakukan pada jarak waktu yang berbeda dan menunjukkan skor yang tidak jauh berbeda., (3) reliabilitas dapat dinyatakan untuk dua atau lebih pengukuran independen yang diperoleh dari tes yang sama untuk setiap anggota kelompok. Koefisien reliabilitas mengindikasikan adanya stabilitas skor yang didapatkan oleh individu, yang merefleksikan adanya proses reproduksi skor.

C. Cara Pengujian Reliabilitas Instrumen

  1. Metode tes ulang (test-retest estimate reliability). Uji reliabilitas dengan metode tes ulang digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukuran dapat diandalkan. Uji ini dilakukan sebanyak dua kali, pengukuran pertama dan ulangnya. Kedua pengukuran dapat dilakukan oleh orang yang sama atau berbeda. Dalam hal ini perlu diatur bahwa proses pengukuran kedua, keadaan yang diukur itu harus benar-benar sama. Selanjutnya hasil pengukuran yang pertama dan yang kedua dikorelasikan dan hasilnya menunjukkan reliabilitas dari tes ini. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran reliabilitas tes ulang adalah jangka waktu antara kedua pengambilan penilaian, dan stabilitas yang diharapkan dari kinerja yang diukur. Secara umum, semakin lama antara interval pelaksanaan tes yang berulang, semakin rendah tingkat reliabilitasnya.
  2. Metode bentuk paralel (equivalent). Tes paralel atau tes equivalent adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran dan susunan tetapi butir-butir soalnya berbeda, dalam istilah bahasa Inggris disebut alternate-forms method (parallel forms). Pengujian reliabilitas instrumen dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua, pada responden yang sama, waktu sama, instrumen berbeda. Reliabilitas instrumen dihitung dengan cara mengorelasikan antara data instrumen yang satu dengan data instrumen yang dijadikan ekuivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrumen tersebut dapat dinyatakan reliable.
  3. Metode gabungan (paralel form and alternative form reliability estimate). Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang ekuivalen itu beberapa kali, ke responden yang sama. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan mengorelasikan dua instrumen, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan selanjutnya dikorelasikan silang. Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang berbeda maka akan dapat dianalisis keenam koefisien reliabilitas. Bila keenam koefisien korelasi itu semuanya positif dan signifikan maka dapat dinyatakan bahwa instrumen tersebut reliable.

D. Daftar Referensi

  • Kartowagiran, B. (2012). Penulisan Butir Soal. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 1-33.
  • Matondang, Z. (2009). Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal Tabularasa, 6(1), 87-97.

E. Unduh (Download) Resume Reliabilitas Tes

PDF
Reliabilitas Tes.pdf
Download

Leave a Comment