Pengertian, Fungsi, serta Tujuan Bimbingan dan Konseling (BK)

Pengertian, Fungsi, serta Tujuan Bimbingan dan Konseling (BK)

Bimbingan merupakan salah satu bidang dan program dari pendidikan, dan program ini ditujukan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan siswa.

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling (BK)

1. Pengertian Bimbingan

Secara umum bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari. Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang pengertian bimbingan, maka di bawah ini merupakan pendapat ahli tentang bimbingan, yaitu sebagai berikut:

  • Hallen A (2005). Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yang mana kata “guidance” berasal dari kata kerja “to guidance” yang mempunyai arti “menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu”.
  • Deni Febrini (2011). Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bagian integral dalam keseluruhan program pendidikan yang mempunyai fungsi positif, bukan hanya sesuatu kekuatan kolektif. Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang dihadapi oleh anak, tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan anak sebagai pribadi segala kebutuhan.
  • Elfi Mu’awanah (2004). Istilah bimbingan yang biasanya diartikan sebagai penyuluhan ternyata tidak hanya dikenal dalam bidang pendidikan, tetapi juga dipakai di bidang pertanian, bidang hukum, dan bidang kesehatan.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat kita simpulkan bahwa bimbingan adalah suatu bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam membuat pilihan-pilihan dan penyesuaiannya, serta dalam membuat pemecahan masalah.

2. Jenis-Jenis Bimbingan

Seperti yang kita ketahui pada pembahasan sebelumnya, bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada cara untuk membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari. Adapun jenis-jenis bimbingan menurut para ahli, yaitu:

  • Elfi Mu’awanah (2004). Menurut Elfi Mu’awanah, bimbingan dibagi atas beberapa jenis. Adapun jenis-jenis bimbingan, yaitu: (a) bimbingan pendidikan (b)bimbingan belajar, (c) bimbingan pribadi, (d) Bimbingan sosial, (f) bimbingan pekerjaan, dan (g) bimbingan dalam penggunaan waktu.
  • Deni Febrini (2011). Sedangkan menurut Deni Febrini bimbingan dibagi atas: (a) bimbingan pribadi, (b) bimbingan sosial, (c) bimbingan belajar, dan (d) bimbingankarier.
  • Prayitno (1995). Menurut Prayitno, bimbingan dibagi ada empat jenis, yaitu: (a) bimbingan pribadi, (b) bimbingan sosial, (c) bimbingan belajar, dan (d) bimbingan pendidikan.

3. Pengertian Konseling

Konseling sebenarnya merupakan salah satu teknik atau layanan di dalam bimbingan, tetapi teknik atau layanan ini sangat istimewa, karena sifatnya yang lentur atau fleksibel dan komprehensif. Konseling merupakan salah satu teknik dalam bimbingan, tetapi merupakan teknik inti atau teknik kunci. Hal ini dikarenakan konseling dapat memberikan perubahan yang mendasar, yaitu mengubah sikap. 

Sikap mendasari perbuatan, pemikiran, pandangan dan perasaan, dsb. Konseling memegang peranan yang sangat penting dalam bimbingan, sering disebut juga sebagai jantungnya dari bimbingan (counseling is the heart of guidance), konseling sebagai inti bimbingan (counseling is the core of guidance), konseling sebagai pusatnya bimbingan (counseling is the centre of guidance). Sebab dikatakan jantung, inti, atau pusat karena konseling ini merupakan layanan atau teknik bimbingan yang bersifat terapeutik atau bersifat menyembuhkan (curative).

4. Bimbingan-Konseling

Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata, yaitu bimbingan dan konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di dalamnya terkandung beberapa makna. Menurut Prayitno, bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar dapat mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno, 1995).

B. Fungsi Bimbingan dan Konseling (BK)

Uman Suherman yang dikutip oleh Sudrajat (2008) mengemukakan sepuluh fungsi bimbingan dan konseling, yaitu:

  1. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya sendiri (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
  2. Fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
  3. Fungsi pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel sekolah atau madrasah lainnya secara bersinergi bergerak sebagai teamwork atau berkolaborasi, dsb.
  4. Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karier.
  5. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan, atau program studi, dan memantapkan penguasaan karier atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
  6. Fungsi adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah atau madrasah dan staf, konselor, serta guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing atau konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi sekolah atau madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseling.
  7. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis.
  8. Fungsi perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak (berkehendak).
  9. Fungsi fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
  10. Fungsi emelpiharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri (Kamaluddin, 2011).

Fungsi yang dikemukakan di atas dapat disingkat sebagai berikut, yaitu (1) fungsi pemahaman, yaitu fungsi membantu peserta memahami diri dan lingkungan, (2) fungsi pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindari diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya, (3) fungsi pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang di dalamnya, (4) fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya, (5) fungsi advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

C. Tujuan Bimbingan dan Konseling (BK)

Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam lingkungannya. Adapun tujuan pelayanan bimbingan di sekolah adalah agar konseli dapat:

  • Merencanakan kegiatan penyelesaian studi dan perkembangan karier serta kehidupannya pada masa yang akan datang.
  • Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin.
  • Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, serta lingkungan kerjanya.
  • Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan sekolah, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

D. Daftar Referensi

  • Febrini, D. (2011). Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Teras.
  • Gusmawati, G., Taufik, T., & Ifdil, I. (2016). Kondisi Self Disclosure Mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 4(2), 92-97.
  • Hallen, A. (2005). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum Teaching.
  • Kamaluddin, H. (2011). Bimbingan dan konseling sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 17(4), 447-454.
  • Luddin, A. B. M. (2010). Dasar-Dasar Konseling. Perdana Publishing.
  • Mu’awanah, E. (2004). Bimbingan Konseling. PT Bina Ilmu.
  • Prayitno, E. A. (1995). Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.
  • Putri, A. E. (2019). Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling: Sebuah Studi Pustaka. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 4(2), 39-42.
  • Rønnestad, M. H., & Skovholt, T. M. (2013). The Developing Practitioner: Growth and Stagnation of Therapists and Counselors. Routledge.

E. Unduh (Download) Resume Pengertian, Fungsi, serta Tujuan Bimbingan dan Konseling (BK)

PDF
Pengertian, Fungsi, serta Tujuan Bimbingan dan Konseling (BK).pdf
Download

Leave a Comment