Masalah dan Etika Penelitian

Masalah dan Etika Penelitian - Languafie

Masalah penelitian adalah suatu hal atau peristiwa yang akan diteliti dengan mempertimbangkan beberapa hal dalam menentukan pertanyaan yang diteliti guna memperoleh jawaban yang diperlukan. Sedangkan etika penelitian adalah kaidah-kaidah yang harus dimiliki peneliti ketika mempelajari persoalan-persoalan ilmiah atau mengetahui batas-batas dan kaidah-kaidah tanpa melampaui batas-batas manusia atau akal sehat. Pada pembahasan ini, akan dikaji mengenai masalah dan etika dalam penelitian.

A. Perbedaan Masalah Penelitian dengan Masalah Sehari-Hari

Masalah penelitian adalah suatu hal atau peristiwa yang akan diteliti dengan mempertimbangkan beberapa hal dalam menentukan pertanyaan yang diteliti guna memperoleh jawaban yang diperlukan. Menurut Notoatmodjo (2002), masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagai kesenjangan antara apa yang seharusnya dan apa yang terjadi atau antara kenyataan yang ada atau sedang terjadi dengan apa yang seharusnya ada, dan antara harapan dan kenyataan. Adapun contoh masalah penelitian adalah menghitung berapa jumlah pengguna open source di Indonesia atau berapa persen perbedaan antara jumlah mahasiswa UNP yang sudah dengan yang belum melakukan vaksinasi.

Permasalahan sehari-hari adalah ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan manusia setiap harinya (Sugiyono, 2009). Permasalahan yang dialami pun beragam. Adapun contoh permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti terjebak macet, terlambat pergi ke sekolah, gagal wawancara kerja, dan beberapa permasalahan lainnya.

B. Perbedaan Masalah Penelitian dengan Pertanyaan Penelitian

Masalah penelitian dan pertanyaan penelitian adalah dua hal yang saling berkesinambungan antara satu sama lain. Namun, masalah penelitian dan pertanyaan penelitian memiliki definisi yang berbeda. Meneliti suatu masalah berarti ada suatu masalah yang perlu dipecahkan, karena ahli memiliki beberapa alasan atau penasaran tentang inti masalah dan dampaknya.  Sedangkan pertanyaan penelitian mengacu pada serangkaian pertanyaan, yang dirancang untuk meneliti hal-hal yang akan diteliti secara ilmiah, dan untuk membantu peneliti dalam penelitian. Lebih khusus lagi, pertanyaan penelitian digunakan untuk mengetahui apa yang akan dikembangkan atau inti permasalahan yang akan dipecahkan melalui penelitian (Gunawan, 2013).

C. Kriteria Pertanyaan Penelitian

Saat mengajukan pertanyaan penelitian, kita tidak boleh mengajukan pertanyaan yang tidak penting atau pertanyaan yang tidak terkait dengan penelitian. Meneliti pertanyaan bukan hanya sekadar mengajukan pertanyaan, tetapi mengungkapkan ide atau pendapat yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti atau dipecahkan secara ilmiah. Ada beberapa kriteria pertanyaan penelitian yang harus dipenuhi, yaitu (1) apa yang dibutuhkan atau disajikan, (2) apa yang terjadi dan bagaimana sebenarnya terjadi, dan (3) apa yang diinginkan dan diperoleh.

D. Konsep Etika dalam Penelitian

Dalam bahasa Yunani, etika disebut ethos, artinya perilaku atau kebiasaan yang sesuai dengan norma kerja (Bagus, 2000). Sedangkan etika penelitian adalah kaidah-kaidah yang harus dimiliki peneliti ketika mempelajari persoalan-persoalan ilmiah atau mengetahui batas-batas dan kaidah-kaidah tanpa melampaui batas-batas manusia atau akal sehat. Etika penelitian juga melibatkan norma-norma, yang berarti metode, tindakan, dan perilaku yang juga harus diterapkan peneliti dalam penelitian terapan (Bakry, 1978).

E. Hal yang Perlu Diperhatikan Seorang Peneliti Terkait dengan Penelitian

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti terkait dengan penelitian. Ada sembilan hal yang perlu diperhatikan peneliti terkait etika. Adapun kesembilan hal tersebut, yaitu sebagai berikut.

  1. Peneliti berkomitmen untuk mengeksplorasi kebenaran ilmiah. Peneliti memiliki seperangkat pedoman etika, dan seseorang berkewajiban untuk menjelaskan fenomena dengan cara yang seharusnya atau dengan cara mereka. Peneliti harus bertekad untuk bebas dari segala bias keberpihakan pihak oposisi yang memengaruhi hasil penelitian.
  2. Peneliti melakukan kegiatan dalam ruang lingkup dan batasan menurut undang-undang. Peneliti harus dapat mengutamakan kepentingan semua pihak yang terlibat dalam penelitiannya, termasuk keselamatan, dengan tetap berlandaskan pada tujuan mulia, yaitu menjaga hak asasi manusia dan kebebasan.
  3. Pengelolaan sumber daya ilmiah yang bertanggung jawab penuh. Peneliti melakukan penelitian untuk kepentingan orang lain, dengan tetap mengutamakan efisiensi penggunaan sumber daya lain, memelihara alat ilmiah, dan alat bantu penelitian lainnya.
  4. Peneliti bertanggung jawab untuk menyajikan data penelitiannya dengan memberikan kesempatan kepada peneliti lain untuk melihat kekuatan dan kelemahan penelitian untuk pengembangan lebih lanjut.
  5. Peneliti mengelola penelitiannya dengan jujur dan memperlakukan lingkungan penelitiannya secara adil. Nilai ini dapat diverifikasi dengan memberikan akses kepada pihak lain dan melakukan penelitian lebih lanjut, menghormati orang lain, termasuk informan dan peneliti lain, tanpa menggunakan prasangka.
  6. Peneliti menghormati segala bentuk objek dalam penelitian biologi dan nonhayati. Peneliti harus menghormati segala bentuk objek penelitian, baik benda mati maupun benda bernyawa. 
  7. Peneliti terbuka terhadap masukan, kritik, dan saran dari peneliti lain dan pihak eksternal.
  8. Dilarang keras melakukan plagiarisme berulang-ulang oleh peneliti. 
  9. Peneliti memberikan pengakuan berupa kutipan dalam penelitiannya (Mustofa, 1999).

E. Daftar Referensi

  • Muslim, A. (2019). Kepemimpinan Pendidikan.
  • Saidah, N. (2020). Pengertian, Fungsi dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan.

F. Unduh (Download) Resume Masalah dan Etika Penelitian

PDF
Masalah dan Etika Penelitian.pdf
Download

Leave a Comment