Kepemimpinan Pendidikan: Pengertian, Fungsi, Gaya, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan Pendidikan: Pengertian, Fungsi, Gaya, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah - Languafie

Dalam pendidikan diperlukan pemimpin untuk mengarahkan agar pendidikan berjalan dengan baik dan lancar. Pendidikan layaknya dijalani seperti organisasi yang mana pemimpin menjadi komandan dalam mengarahkan bagaimana layaknya pendidikan dijalankan. Seorang pemimpin haruslah mengerti bagaimana cara menjadi pemimpin yang sebenarnya. Mengerti akan maksud dari pemimpin, tujuan, cara kerja pemimpin, dsb, agar apa yang dikerjakan berjalan dengan baik dan terarah terutama dalam bidang kependidikan. Pada pembahasan ini, akan dikaji mengenai bagaimana kepemimpinan pendidikan itu sendiri, mulai dari pengertian, fungsi, gaya, serta kepemimpinan kepala sekolah.

A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan kepribadian manusia agar memiliki sifat yang lebih terarah. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya kepribadian manusia dalam berhubungan, bersikap, bertindak, dan berpikir. Pendidikan diajari awalnya di rumah, lalu dilanjutkan di sekolah atau tempat pendidikan lainnya. Dalam pendidikan diperlukan pemimpin untuk mengarahkan agar pendidikan berjalan dengan baik dan lancar. 

Pendidikan layaknya dijalani seperti organisasi yang mana pemimpin menjadi komandan dalam mengarahkan bagaimana layaknya pendidikan dijalankan. Seorang pemimpin haruslah mengerti bagaimana cara menjadi pemimpin yang sebenarnya. Mengerti akan maksud dari pemimpin, tujuan, cara kerja pemimpin, dsb, agar apa yang dikerjakan berjalan dengan baik dan terarah terutama dalam bidang kependidikan.  

Pemimpin adalah seseorang yang diberi status untuk memimpin sebuah anggota atau organisasi berdasarkan pemilihan, keturunan, atau cara lainnya. Sehingga pemimpin itu merupakan seseorang yang dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan, dan kalau jika perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruhnya agar dapat membantu tercapainya suatu tujuan dalam sebuah institusi ataupun organisasi. Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa pengertian kepemimpinan secara umum, yaitu suatu kemampuan dalam kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan, serta memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh sehingga dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang hendak ditetapkan.

B. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan

Kepemimpinan secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dalam kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan, serta memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh sehingga dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang hendak ditetapkan. Ada beberapa fungsi dalam kepemimpinan pendidikan. Adapun fungsi tersebut menurut Khamdani (2014), yaitu sebagai berikut.

  1. Seorang pemimpin harus dapat mencapai suasana kerja sama dan persaudaraan yang baik sehingga pekerjaan yang dijalani terasa mudah dan tidak terlalu membebani.
  2. Seorang pemimpin harus dapat mengatur pengorganisasian dengan kelompok sehingga tujuan dapat tercapai.
  3. Seorang pemimpin harus mampu membuat prosedur kerja untuk kelompok dengan melihat lingkungan sekitar sehingga dapat memilih prosedur yang lebih efisien dan efektif.
  4. Seorang pemimpin haruslah bersikap tanggung jawab dalam menangani kasus bersama kelompok dan juga harus adil dalam memimpin kelompok.

C. Gaya Kepemimpinan Pendidikan

Terdapat beberapa gaya kepemimpinan pada sosok pemimpin, antara lain sebagai berikut.

  1. Gaya kepemimpinan otokratis. Gaya kepemimpinan otokratis merupakan gaya yang terpusat pada diri pemimpin atau direktif. Artinya, sosok pemimpin yang hanya menentukan sendiri keputusan, dan perannya sebagai pemimpin tanpa peran para anak buah dalam merencanakan semuanya.
  2. Gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis adalah suatu kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar dapat bersedia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan berbagai cara atau kegiatan yang dapat dilakukan, yang mana ditentukan bersama antara bawahan dan pimpinan.
  3. Gaya kepemimpinan delegatif. Gaya kepemimpinan delegatif memiliki ciri-ciri, yaitu pemimpin akan jarang dalam memberikan arahan, pembuat keputusan diserahkan kepada bawahan, dan anggota organisasi tersebut diharapkan bisa menyelesaikan segala permasalahannya sendiri.
  4. Gaya kepemimpinan birokratis. Gaya kepemimpinan birokratis ini dilukiskan dengan pernyataan “Memimpin berdasarkan adanya peraturan”. Perilaku memimpin ditandai dengan adanya kesulitan dalam pelaksanaan suatu prosedur yang telah berlaku untuk pemimpin dan anak buahnya.
  5. Gaya kepemimpinan Laissez Faire. Gaya ini akan mendorong kemampuan anggota dalam mengambil inisiatif.
  6. Gaya kepemimpinan karismatis. Kelebihan dari gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka akan terpesona dengan cara berbicaranya yang akan membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan memiliki gaya kepribadian ini akan visioner. Mereka sangat menyenangi akan perubahan dan adanya tantangan.
  7. Gaya kepemimpinan otoriter atau authoritarian. Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang telah memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang ingin diambil dari dirinya sendiri dengan secara penuh.
  8. Gaya kepemimpinan diplomatis. Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini terdapat di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali selalu melihat dari satu sisi, yaitu pada sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan pada lawannya.
  9. Gaya kepemimpinan moralis. Kelebihan dari gaya kepemimpinan moralis seperti ini adalah pada umumnya mereka hangat dan sopan untuk semua orang. Mereka mempunyai empati yang tinggi terhadap segala permasalahan dari para bawahannya, juga sabar, murah hati, segala bentuk kebijakan-kebijakan yang ada di dalam diri pemimpin tersebut.
  10. Gaya kepemimpinan administratif. Gaya kepemimpinan tipe ini akan terkesan kurang inovatif dan terlalu kaku dalam memandang aturan. Sikapnya sangat konservatif serta kelihatan sekali takut di dalam mengambil risiko dan mereka cenderung akan mencari aman.
  11. Gaya kepemimpinan analitis (analytical). Dalam gaya kepemimpinan tipe ini, biasanya untuk pembuatan keputusan didasarkan pada suatu proses analisis, terutama analisis logika dari setiap informasi yang didapatkan.
  12. Gaya kemimpinan asertif (assertive). Gaya kepemimpinan ini bersifat lebih agresif dan memiliki perhatian yang sangat begitu besar pada suatu pengendalian personal dibandingkan dengan gaya kepemimpinan yang lainnya.
  13. Gaya kepemimpinan entrepreneur. Gaya kepemimpinan ini sangatlah menaruh perhatian pada kekuasaan dan hasil akhir serta kurang mengutamakan untuk kebutuhan akan kerja sama. Gaya kepemimpinan model ini biasanya akan selalu mencari pesaing dan akan menargetkan standar yang tinggi.
  14. Gaya kepemimpinan visioner. Kepemimpinan visioner, merupakan pola kepemimpinan yang ditujukan untuk bisa memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dijalankan secara bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberikan arahan dan makna pada suatu kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan dengan visi yang jelas.
  15. Gaya kepemimpinan situasional. Inti dari teori kepemimpinan situasional adalah bahwa suatu gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan dapat berbeda-beda, tergantung dari seperti apa tingkat kesiapan para pengikutnya.
  16. Gaya kepemimpinan militeristik. Tipe pemimpin seperti ini sangatlah mirip dengan tipe pemimpin yang otoriter yang merupakan tipe pemimpin yang senantiasa bertindak sebagai diktator terhadap para anggota kelompoknya.

Seorang pemimpin harus harus memiliki keterampilan dalam memimpin. Keterampilan tersebut diartikan sebagai bagaimana cara pemimpin dalam memimpin yaitu dengan mengetahui bagaimana menyusun rencana awal dengan kelompok, bagaimana menciptakan lingkungan yang nyaman, cara mengorganisasikan kelompok dalam bekerja, membantu kelompok tentang permasalahan pekerjaan, serta bagaimana cara mengambil keputusan bersama hingga bertanggung jawab atas kelompok. Dalam memperoleh keterampilan seorang pemimpin harus memiliki pengalaman yang banyak, maka seorang pemimpin haruslah memiliki sikap yang baik, pandai bersosialisasi, dan paham terhadap hal-hal yang akan dipimpin.

D. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan kepribadian manusia agar memiliki sifat yang lebih terarah. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya kepribadian manusia dalam berhubungan, bersikap, bertindak, dan berpikir. Pendidikan diajari awalnya di rumah, lalu dilanjutkan di sekolah atau tempat pendidikan lainnya. Dalam pendidikan diperlukan pemimpin untuk mengarahkan agar pendidikan berjalan dengan baik dan lancar. 

Pendidikan layaknya dijalani seperti organisasi yang mana pemimpin menjadi komandan dalam mengarahkan bagaimana layaknya pendidikan dijalankan. Seorang pemimpin haruslah mengerti bagaimana cara menjadi pemimpin yang sebenarnya. Mengerti akan maksud dari pemimpin, tujuan, cara kerja pemimpin, dsb, agar apa yang dikerjakan berjalan dengan baik dan terarah terutama dalam bidang kependidikan. 

Pemimpin adalah seseorang yang diberi status untuk memimpin sebuah anggota atau organisasi berdasarkan pemilihan, keturunan, atau cara lainnya. Sehingga pemimpin itu merupakan seseorang yang dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan, dan kalau jika perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruhnya agar dapat membantu tercapainya suatu tujuan dalam sebuah institusi ataupun organisasi. 

Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa pengertian kepemimpinan secara umum, yaitu suatu kemampuan dalam kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat memengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan, serta memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh sehingga dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang hendak ditetapkan. 

Seorang pemimpin pendidikan, kepala sekolah menghadapi tantangan yang berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan yang memadai. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan, harus mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan, layanan khusus sekolah, dan fasilitas-fasilitas pendidikan lainnya, yang sedemikian rupa sehingga guru-guru dan murid-murid memperoleh kepuasan dalam melaksanakan tugasnya. 

Kepala sekolah haruslah memiliki tiga indikator yang dapat dilihat dan tiga hal yang harus dipahami oleh seorang kepala sekolah. Indikator yang dimaksud adalah kepala sekolah, yaitu (1) komitmennya terhadap visi sekolah dalam menjalankan tugasnya, (2) menjadikan visi menjadi pedoman dalam mengambil tindakan dalam menjalankan tugasnya, dan (3) menjalankan tugas sesuai dengan pembelajaran dan kinerja guru dengan fokus. Sedangkan tiga hal yang harus diketahui oleh kepala sekolah, yaitu (1) mengapa pendidikan berkualitas diperlukan, (2) bagaimana cara meningkatkan mutu pembelajaran, serta (3) bagaimana cara mengelola sekolah secara efektif dan efisien (Nasution, 2015).

E. Daftar Referensi

  • Muslim, A. (2019). Kepemimpinan Pendidikan.
  • Saidah, N. (2020). Pengertian, Fungsi dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan.

F. Unduh (Download) Resume Kepemimpinan Pendidikan: Pengertian, Fungsi, Gaya, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah

PDF
Kepemimpinan Pendidikan: Pengertian, Fungsi, Gaya, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah.pdf
Download

Leave a Comment