Implementasi Semantik dalam Pembelajaran

Implementasi Semantik dalam Pembelajaran

Pembelajaran semantik sangat berguna dalam proses pemerolehan dan pembelajaran bahasa. Dalam proses pemerolehan bahasa, semua aspek makna akan dipahami dari awal pemerolehan bahasa dan akan berlanjut ke semua aspek pemerolehan bahasa lainnya. 

A. Konsep Implementasi Semantik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Semantik memainkan peranan penting dalam kegiatan berbahasa. Kegiatan berbahasa dapat diartikan sebagai komunikasi verbal atau tertulis atau kegiatan berbicara. Dalam kegiatan berbahasa, bahasa digunakan untuk menyampaikan makna. Makna bahasa dapat ditemukan pada setiap kata dalam rangkaian kalimat yang digunakan dalam berkomunikasi. Chaer menegaskan bahwa pengetahuan tentang hubungan antara simbol atau unit bahasa dan maknanya sangat penting dalam komunikasi dengan bahasa. Manfaat belajar semantik sangat tergantung pada area yang tempat atau pekerjaan yang terlibat dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Pembelajaran semantik sangat berguna dalam proses pemerolehan dan pembelajaran bahasa. Dalam proses pemerolehan bahasa, semua aspek makna akan dipahami dari awal pemerolehan bahasa dan akan berlanjut ke semua aspek pemerolehan bahasa lainnya. Seorang anak ingin mengungkapkan keinginannya untuk makan dengan mengucapkan maem. Dengan mengucapkan kata itu, dia telah mengerti artinya, tetapi dia belum memperoleh kemampuan kata itu. Pembelajaran makna di kelas akan membedakan antara pembelajaran makna bawah dan pembelajaran makna atas. 

Makna pembelajaran di kelas biasanya terlihat dari ketidakpahaman siswa terhadap kata-kata yang diungkapkan oleh guru. Apa yang akan ditanyakan siswa? Kata itu diganti dengan kata yang tidak bisa dipahami. Adanya permasalahan tersebut akan menjadi indikator pemahaman siswa terhadap makna. Hal ini biasanya terjadi ketika kata tersebut baru terdengar dan belum pernah digunakan di lingkungannya. Hal ini juga akan terjadi dalam pembelajaran makna di kelas atas. Kemampuan seorang siswa dalam memahami arti kata akan berbeda dengan siswa yang lain, hal ini disebabkan oleh lingkungan pemerolehan bahasa dan banyak faktor lain yang tidak dijelaskan dalam buku ini. Untuk tujuan ini, pendidik harus memahami tingkat pembelajaran semantik pada setiap kelas.

Belajar semantik juga berguna untuk memilih kata-kata yang terus berubah dan berkembang. Dari waktu ke waktu, bahasa menunjukkan perkembangan sejumlah besar kosakata baru. Setiap kata memiliki arti yang berbeda dengan kata lainnya. Dengan kemampuan semantik, kita dapat memilih kosakata yang sesuai dengan zamannya. Oleh karena itu, pengetahuan semantik akan memudahkannya dalam memilih dan menggunakan kata-kata dengan makna yang benar untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Orang yang memiliki kemampuan semantik akan pandai memilih kata-kata seperti polisemi, homofon, denotasi, dan konotasi. Pilihan jenis kata dan makna akan membantunya menyampaikan pikiran, gagasan, dan ekspresi dengan benar.

Khusus bagi mahasiswa yang akan menjadi pendidik, manfaat perolehan dan pembelajaran semantik dapat diterapkan pada kegiatan pendidikan dan pengajaran. Ia akan dapat memilih dan mengurutkan kata-kata sesuai dengan tingkat dan jenjang pendidikan mahasiswa. Tidak hanya itu, dalam kegiatan pembelajaran, keterampilan semantik akan membantunya mengajarkan keterampilan inti mata kuliah bahasa Indonesia. Bagi reporter, wartawan atau orang yang bekerja di surat kabar dan jurnalisme, mereka mungkin menemukan manfaat praktis dari memahami semantik. Ini didasarkan pada kata-kata buruk yang terkadang ditemukan dalam berita.

Dalam segala aktivitas kehidupan, selalu ada kata, kalimat atau bentuk lainnya. Setiap bentuk satuan bahasa memiliki makna yang harus dipahami dengan benar. Misalnya, dalam komunikasi, pemahaman makna akan menjadi dasar untuk menjalin komunikasi yang lancar. Contoh spesifik, banyak kata atau slogan untuk menangani sampah. Namun, slogan tersebut diabaikan oleh publik. Pengabaian ini dapat disebabkan oleh ketidakpahaman, ketidakpedulian, ketidaktahuan, dan ketidaksadaran. Ketidaktahuan karena kesalahpahaman adalah bagian dari kekuatan semantik. Misalnya, dalam slogan zona bebas asap rokok, apakah artinya bebas merokok atau dilarang merokok?

B. Contoh Implementasi Semantik dalam Pembelajaran

1. Penelitian Bahasa

Penelitian adalah teknik berpikir ilmiah sistematis yang menggunakan instrumen dan alat, serta prosedur yang harus dilakukan untuk mendapatkan solusi yang memadai untuk masalah. Perlu melakukan penelitian bahasa: Pertama, bahasa itu sendiri perlu direkam. Kedua, mengetahui bentuk sebenarnya dari bahasa dalam bentuk lisan atau tulisan dan bagaimana menggunakan. Hasil survei bahasa diperlukan untuk menentukan materi pelajaran dan cara mengajarkannya. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan penelitian atau analisis bahasa penelitian bahasa. 

Penelitian bahasa ini pada dasarnya merupakan studi tentang fenomena bahasa yang ada dalam masyarakat pengguna bahasa. Penelitian bahasa ini dibagi menjadi dua bagian: penelitian dasar dan penelitian lanjutan. Penelitian dasar ini meliputi penelitian fonetik dan fonologi, morfologi, dan sintaksis. Penelitian selanjutnya adalah sosiolinguistik, psikolinguistik, pragmatik, wacana, pragmatik sosial, linguistik antropologi, dan linguistik terapan lainnya. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa dalam penelitian bahasa, ada beberapa hal yang diperhatikan, yaitu: (a) objek kajian semantik; (b) simbol bahasa; (c) cara kerja semantik dalam memahami bahasa; (d) bunyi bahasa dan makna; (e) kata dan makna; (f) makna dan ungkapan; (g) makna dan gaya bahasa; (h) makna dalam relasi makna; (i) ketidakefektifan makna; (j) perubahan makna; (k) makna dalam kata serapan; (l) makna dalam pembelajaran bahasa; dan (m) pembelajaran kosakata.

2. Pembuatan Referensi di Makna

a. Glosarium
Glosarium adalah daftar abjad istilah dalam bidang pengetahuan tertentu, bersama dengan definisi istilah-istilah. Biasanya, glosarium ada di akhir sebuah buku dan menyertakan istilah-istilah yang baru diperkenalkan atau setidaknya tidak umum di dalam buku. Glosarium bilingual adalah daftar istilah dalam satu bahasa yang didefinisikan dalam bahasa lain atau memberikan sinonim dalam bahasa lain. Dalam pengertian yang lebih umum, glosarium berisi penjelasan tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan ilmu atau bidang kegiatan tertentu. Dalam pengertian ini, glosarium terkait dengan ontologi. Glosarium juga bisa dikatakan daftar abjad yang dirangkum dalam sebuah buku, kertas, dll. Daftar ini memiliki arti, dan terkadang daftar abjad sering muncul di akhir halaman. Glosarium sangat membantu untuk menemukan arti kata-kata sulit.

b. Kamus
Kamus adalah buku referensi untuk menjelaskan arti kata. Kamus digunakan untuk membantu seseorang mengenali kata-kata baru. Selain menjelaskan arti kata, kamus mungkin juga memiliki panduan tentang nama kata, asal-usulnya (etimologi), dan contoh penggunaan kata. Kata kamus diambil dari bahasa Arab, yaitu qamus (قاموس), dan bentuk jamaknya adalah qawamis. Kata Arab itu sendiri berasal dari kata Yunani (okeanos), yang berarti ‘samudra’. Sejarah kata dengan jelas menunjukkan makna dasar yang terkandung dalam kamus kata, yaitu wadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang kedalaman dan luasnya tak terhingga. Hari ini, kamus adalah harta karun kosakata dalam suatu bahasa, dan idealnya, jumlahnya tidak terbatas.

  1. Kamus umum. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kamus umum adalah kamus yang memuat kata-kata yang digunakan dalam berbagai bahasa dan menjelaskan maksud dan tujuannya, menghindari penggunaan istilah teknis atau kata-kata yang digunakan dalam lingkungan terbatas.
  2. Kamus istilah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kamus istilah adalah kamus yang berisi istilah-istilah dengan arti konseptual dari bidang keilmuan tertentu (seperti kamus hukum dan kamus kimia).

c. Ensiklopedia
Kata ‘ensiklopedia’ diambil dari bahasa Yunani; enkykliospaideia (ἐγκύκλιος), yang berarti ‘lingkaran atau ajaran yang utuh’. Artinya ensiklopedia adalah pendidikan yang lengkap, mencakup semua bidang ilmu pengetahuan. Ensiklopedia sering dikacaukan dengan kamus, dan ensiklopedia awal memang dikembangkan dari kamus. Perbedaan utama antara kamus dan ensiklopedia adalah bahwa kamus hanya memberikan definisi setiap entri atau istilah dari sudut pandang linguistik atau hanya sinonim kata, sedangkan ensiklopedia memberikan penjelasan yang lebih dalam daripada yang kita cari. Ensiklopedia berupaya untuk menjelaskan setiap artikel sebagai fenomena. Singkatnya, kamus adalah daftar kata yang dijelaskan dengan kata lain, sedangkan ensiklopedia adalah daftar hal-hal yang terkadang disertai dengan gambar untuk penjelasan lebih lanjut.   

Ensiklopedia adalah karya referensi atau abstrak yang memberikan rangkuman informasi dari semua cabang ilmu pengetahuan atau bidang tertentu. Ensiklopedia dibagi menjadi artikel atau entri, biasanya disusun dalam urutan abjad, kadang-kadang diatur berdasarkan kategori subjek. Artikel ensiklopedia lebih panjang dan lebih rinci daripada kebanyakan kamus. Secara umum, tidak seperti entri kamus yang berfokus pada informasi linguistik tentang kata-kata (seperti makna, pengucapan, penggunaan, dan bentuk tata bahasa), artikel ensiklopedia berfokus pada informasi faktual tentang subjek yang disebutkan dalam judul artikel. Ensiklopedia ada sekitar 2000 tahun yang lalu, dan sejak itu telah berkembang menjadi bahasa, ukuran, niat, persepsi budaya, teknologi produksi, dan distribusi yang tersedia, serta kesadaran budaya.

C. Daftar Referensi

  • Achmad & Abdullah, Alex. (2013). Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga.
  • Chaedar, A. (2011). Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.
  • Chaer, A. (1995). Edisi Revisi: Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Chomsky, N. (1995). Language and Nature. Mind, 104(413), 1–61.
  • Hidayah, A. R. (2018). Pendekatan Semantik terhadap Al Qur.’an dalam Karya Toshihiko Izutsu. Al-Ashr: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 3(2), 23–37.
  • Keraf, G. (1984). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia. 
  • Tarigan, Henry Guntur. (1985). Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa.

D. Unduh (Download) Resume Implementasi Semantik dalam Pembelajaran

PDF
Implementasi Semantik dalam Pembelajaran.pdf
Download

Leave a Comment