Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang sistematis, dan merupakan produk dari kegiatan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah. Sedangkan Pengetahuan adalah segala tingkah laku manusia dalam memahami objek yang dihadapinya, dan hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pada pembahasan ini, akan dikaji mengenai hakikat ilmu pengetahuan dan penelitian.
A. Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang sistematis, dan merupakan produk dari kegiatan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah. Liang Jie percaya bahwa ilmu adalah serangkaian kegiatan penelitian yang mencari penjelasan empiris dan rasional untuk semua aspek dunia, dan merupakan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai fenomena yang ingin dipahami manusia (Adib, 2011).
Pengetahuan adalah segala tingkah laku manusia dalam memahami objek yang dihadapinya, dan hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu (Suriasumantri 2001). Kata pengetahuan diambil dari bahasa Inggris, yaitu science yang berasal dari bahasa latin scientia dari kata kerja scire yang artinya mempelajari dan mengetahui. Pengetahuan adalah harta kekayaan spiritual, yang secara langsung atau tidak langsung dapat memperkaya hidup kita. Sulit membayangkan bagaimana kehidupan manusia tanpa pengetahuan, karena pengetahuan adalah sumber jawaban atas berbagai pertanyaan yang ada.
B. Jenis-Jenis Pengetahuan
Burhanuddin Salam (2000), meyakini bahwa manusia memiliki empat macam pengetahuan, yaitu pengetahuan biasa, pengetahuan ilmu, pengetahuan filsafat, dan pengetahuan agama.
Pengetahuan biasa, yaitu pengetahuan dalam filsafat yang dilambangkan dengan istilah “pengetahuan umum” dan biasanya diartikan sebagai “hati nurani” atau “akal sehat” karena seseorang memiliki sesuatu yang dapat diterimanya dengan baik. Keadilan atau akal sehat diperoleh dari pengalaman sehari-hari, seperti air dapat menyirami bunga, makanan dapat memuaskan rasa lapar, dan masih banyak lagi.
Pengetahuan ilmu, yaitu pengetahuan yang digunakan ilmu sebagai terjemahan ilmiah. Pada dasarnya adalah usaha untuk mengatur dan mensistematisasikan akal sehat, pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman dan pengamatan sehari-hari, kemudian menggunakan berbagai metode untuk membuat pemikiran yang cermat.
Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari kontemplasi dan pemikiran spekulatif. Pengetahuan filosofis ini ditekankan untuk mempelajari universalitas dan kedalaman sesuatu, biasanya memberikan penekanan pada universalitas dan sebuah studi mendalam tentang pengetahuan reflektif dan kritis.
Pengetahuan agama, yaitu pengetahuan yang hanya dapat diterima melalui utusan Tuhan atau pencipta. Perintahnya mutlak, dan pemeluk agama harus mempercayainya. Agama adalah ilmu, dan hanya utusan Tuhan yang mutlak yang dapat memperolehnya dari Tuhan, dan dapat memperoleh kepercayaan dari pemeluk agama.
C. Cara Memperoleh Ilmu dan Pengetahuan
Pengetahuan seseorang biasanya berasal dari pengalaman dari berbagai sumber, seperti media massa, media elektronik, dsb. Menurut Notoatmodjo, cara untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan, yaitu:
Percobaan dan kesalahan. Cara ini merupakan cara yang paling tradisional. Orang biasa mencari pengetahuan sebelum budaya ada, bahkan sebelum peradaban ada. Saat itu, semua orang menghadapi masalah, dan solusinya hanya bisa coba-coba. Pada awalnya, cari saja kemungkinan, jika kemungkinan ini tidak berhasil, coba kemungkinan lain.
Kebetulan. Kebenaran ditemukan secara tidak sengaja oleh orang yang bersangkutan.
Kekuasaan dan otoritas. Pengetahuan diperoleh berdasarkan pemegang otoritas, yaitu mereka yang memiliki otoritas atau kekuasaan, memiliki tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, dan ilmuwan.
Pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi juga dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan mengulangi pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu.
Akal sehat. Dengan berkembangnya kebudayaan manusia, maka kebudayaan manusia juga mengembangkan pemikiran manusia.
Kebenaran menerima wahyu. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pemeluk agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran itu masuk akal atau tidak.
Kebenaran secara intuitif. Kebenaran ini dengan cepat diperoleh manusia melalui proses di luar kesadaran, tanpa perlu melalui proses nalar atau berpikir.
Metode penelitian. Metode modern untuk memperoleh pengetahuan secara lebih sistematis (Notoatmodjo, 2012).
D. Hakikat Penelitian
Penelitian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan gabungan dari dua kata re (kembali) dan to search (pencarian). Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa penelitian berasal dari bahasa Prancis, yaitu recherche. Intinya, penelitian adalah proses “mencari lagi”.
Ada banyak definisi penelitian, salah satunya yang paling terkenal adalah menurut Webster’s New Collegiate Dictionary, yang mengatakan bahwa penelitian adalah “Penyelidikan atau pemeriksaan yang serius, terutama penyelidikan yang bertujuan untuk menemukan dan menjelaskan fakta, merevisi teori atau proposal apakah sudah dibuat atau diterima” (Merriam Webster Incorporated, 2004). Hillway (1956), menambahkan dalam bukunya yang berjudul “Introduction to Research” bahwa penelitian adalah “Studi yang dilakukan oleh seseorang melalui penyelidikan yang cermat dan sempurna terhadap suatu masalah untuk memperoleh pemecahan masalah yang benar”. Jika melihat definisi di atas, penelitian seringkali bersinggungan dengan pemikiran kritis, rasional, logis (penalaran), dan analitis, sehingga penggunaan metode ilmiah merupakan hal yang universal dan diakui secara umum dalam penelitian.
D. Hakikat Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah metode sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan atau menemukan jawaban atas masalah yang dihadapi dalam penelitian. Penelitian itu sendiri adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu hal yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Metode Ilmiah juga dapat diartikan sebagai bagaimana menerapkan prinsip-prinsip logis untuk penemuan, verifikasi, dan kebenaran.
E. Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Kuantitatif
Sugiyono (2017), berpendapat bahwa metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki, mendeskripsikan, menjelaskan, dan menemukan kualitas atau karakteristik dampak sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur, atau digambarkan dengan metode kuantitatif. Cara ini digunakan untuk memeriksa kondisi objek alami, di mana peneliti adalah alat utama.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian empiris yang bentuk datanya dapat dihitung. Penelitian kuantitatif berfokus pada pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik. Sebagian besar penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode statistik, yang digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dari penelitian.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian empiris yang bentuk datanya dapat dihitung.
F. Daftar Referensi
Adib, H. M. (2011). Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hillway, Tyrus. (1956). Introduction to Research. Boston: Houghton Mifflin Company.
Notoatmodjo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ramdani, F. (2019). Kuriositas: Metode Ilmiah Penelitian Teknologi Informasi. Universitas Brawijaya Press.
Suriasumantri, J. S. (1999). Ilmu dalam Perspektif. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Bandung: Penerbit CV. Alfabeta.
Salam, B. (2000). Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara.
Webster, Merriam. (2004). Merriam Webster’s Collegiate Dictionary. United States of America: Merriam Webster Incorporated.
E. Daftar Referensi
Muslim, A. (2019). Kepemimpinan Pendidikan.
Saidah, N. (2020). Pengertian, Fungsi dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan.
G. Unduh (Download) Resume Hakikat Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
PDF Hakikat Ilmu Pengetahuan dan Penelitian.pdf Download
Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling (BK) Kegiatan pendukung dalam bimbingan dan konseling pada umumnya ditujukan secara langsung untuk memecahkan masalah yang disampaikan oleh klien. A. Konsep Dasar Kegiatan Pendukung dalam Bimbingan dan Konseling (BK)Kegiatan pendukung ini…
Administrasi Layanan Khusus: Pengertian, Jenis… Administrasi layanan khusus adalah suatu layanan yang secara khusus atau suatu usaha yang tidak secara langsung berkaitan dengan proses belajar-mengajar di dalam kelas. Namun, secara khusus diberikan oleh sekolah kepada…
Tes Keterampilan Membaca: Konsep, Tingkatan,… Keterampilan membaca merupakan kegiatan yang reseptif, yang merupakan aktivitas mental memahami apa yang dituturkan pihak lain melalui sarana tulisan. Menurut Nurgiyantoro (2008), kegiatan membaca diperlukan pengetahuan tentang sistem penulisan, khususnya…
Perubahan Makna dan Penyebabnya Dalam bahasa Indonesia, kata yang bermakna kemungkinan besar akan berubah. Dalam waktu yang singkat arti kata tersebut akan tetap ada atau tidak berubah, tetapi dalam jangka waktu yang lama arti…
Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan… Dalam pembelajaran dikenal ada dua jenis penilaian, yaitu Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Perbedaan pada kedua acuan tersebut terletak pada asumsi atau cara interpretasi yang digunakan…
Asas-Asas Bimbingan dan Konseling (BK) Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling (BK) di sekolah tidak pernah akan terlepas dari adanya beberapa dasar atau asas tertentu. Hal ini dikarenakan pada pelaksanaannya, pelayanan BK dilakukan oleh seorang profesional…
Analisis Wacana Pidato dan Percakapan (Monolog-Dialog) Wacana monolog merupakan wacana yang disampaikan oleh diri sendiri tanpa melibatkan orang lain untuk berpartisipasi secara langsung. Sedangkan wacana dialog adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang secara langsung. Wacana…
Pendekatan dan Model Pelayanan Pola 17 Plus… Pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan kegiatan yang integral dari keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah.A. Konsep Dasar Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling (BK)Pada pelaksanaannya ada tiga hal yang berkaitan dengan…
Posisi Bimbingan dan Konseling (BK) dalam Kurikulum 2013 Dalam rangka implementasi kurikulum 2013 yang mengimplikasikan adanya minat siswa, maka perlu adanya layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru atau pembimbing BK. Bimbingan dan konseling yang lebih luas…
Pendekatan dan Model Pelayanan Komprehensif… Bimbingan dan konseling komprehensif dirancang untuk merespons berbagai persoalan yang dihadapi oleh konselor di sekolah.A. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling (BK) KomprehensifBimbingan dan konseling komprehensif dirancang untuk merespons berbagai persoalan…
Validitas Tes Sebelum guru menggunakan suatu tes, hendaknya guru mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Dengan kata lain, untuk melihat apakah tes tersebut valid (sahih), kita harus membandingkan skor peserta…
Kesantunan Berbahasa Leech dan Prinsip Kerja Sama Grice Dalam konteks komunikasi, prinsip kerja sama tidak dapat diterapkan dengan cara yang sama pada suatu masyarakat bahasa. Ada masyarakat yang dalam situasi tertentu lebih mementingkan prinsip kesantunan daripada prinsip kerja…
Gaya Bahasa dan Majas dalam Semantik Gaya bahasa dapat dikatakan sebagai keahlian pengarang dalam mengolah teks. Cakupan gaya bahasa sangat luas, tidak hanya menyangkut persoalan kata, tetapi juga rangkaian kata, termasuk frasa, klausa, kalimat, dan keseluruhan…
Administrasi Keuangan: Pengertian, Proses,… Administrasi keuangan adalah suatu usaha pengelolaan yang mencakup semua kegiatan yang berkaitan erat dengan semua sistem keuangan untuk mencapai tujuan dari setiap perusahaan atau organisasi. Pada pembahasan ini, akan dikaji…
Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling (BK) Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoretis dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. A. Konsep Dasar Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling (BK)Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, prinsip-prinsip yang…
Komponen Medan Makna dalam Semantik Komponen medan makna atau komponen semantik mengajarkan bahwa setiap kata atau elemen leksikal terdiri dari satu atau lebih elemen yang bersama-sama membentuk makna kata atau makna elemen leksikal. Analisis ini…
Tes Keterampilan Menulis: Konsep, Tingkatan, Model… Keterampilan menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi tidak langsung, bukan pertemuan dengan orang lain secara langsung. A. Konsep Dasar Tes Keterampilan MenulisMenulis adalah kegiatan yang produktif dan ekspresif. Faktanya, menulis adalah…
Struktur Wacana: Makro, Superstruktur, dan Mikro Wacana merupakan seperangkat preposisi yang saling terkait yang menciptakan semacam kohesi atau kepaduan bagi pendengar atau pembaca. Wacana dapat diimplementasikan dalam bentuk prosa lengkap (novel, buku, seri ensiklopedia, dll) atau…
Pentingnya Administrasi dan Supervisi Pendidikan:… Administrasi pendidikan merupakan subsistem dari sistem pendidikan di sekolah yang bertujuan untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Pada pembahasan ini, kita akan menjelaskan mengenai bagaimana pentingnya mempelajari…
Tes Keterampilan Menyimak Sebagai satu dari empat keterampilan berbahasa, menyimak merupakan kemampuan yang memungkinkan seorang pengguna bahasa memahami bahasa yang digunakannya secara lisan. A. Konsep Dasar Tes Keterampilan MenyimakSebagai satu dari empat keterampilan berbahasa,…
Alat Evaluasi: Tes dan Nontes Alat evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk memudahkan seseorang dalam melakukan tugas atau mencapai tujuan dengan lebih efisien dalam kegiatan evaluasi. Dalam kegiatan evaluasi, peran alat evaluasi sangat menentukan untuk…
Analisis Wacana Surat Menyurat: Hakikat, Struktur,… Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan informasi informasi suatu berita dari satu pihak ke pihak lain dengan adanya maksud atau isi yang terkandung dalam surat tersebut, baik…
Contoh Laporan Akhir Program Kampus Mengajar (KM) Mempersiapkan peserta didik menghadapi transformasi sosial, budaya, dunia kerja, dan kemajuan teknologi yang pesat membutuhkan persiapan kompetensi agar peserta didik lebih responsif terhadap kebutuhan zaman. Persiapan ini meliputi keterkaitan dan…
Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik (PTK):… Semua kegiatan sekolah akan dapat berjalan baik jika pelaksanaannya melalui proses-proses yang menurut garis fungsi-fungsi administrasi pendidik atau guru. Pada pembahasan ini, akan dikaji mengenai Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik…
Kepemimpinan Pendidikan: Pengertian, Fungsi, Gaya,… Dalam pendidikan diperlukan pemimpin untuk mengarahkan agar pendidikan berjalan dengan baik dan lancar. Pendidikan layaknya dijalani seperti organisasi yang mana pemimpin menjadi komandan dalam mengarahkan bagaimana layaknya pendidikan dijalankan. Seorang…
Kode Etik dalam Bimbingan dan Konseling (BK) Kode etik adalah regulasi dan norma perilaku profesional yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi dalam menjalankan tugas profesi dalam kehidupannya di dalam masyarakat.A. Kode Etik Bimbingan dan Konseling (BK)Konseling…
Redudansi Makna dalam Semantik Redundansi selalu diartikan sebagai sesuatu yang berlebihan, dengan menggunakan unsur-unsur tersegmentasi berupa ucapan. Kalimat kedua dianggap mubazir, dan tidak perlu karena memboroskan makna. Oleh sebab itu, berikut ini akan diuraikan…
Analisis Wacana Kritis: Sejarah, Prinsip, dan Model Analisis wacana kritis adalah pendekatan konstruktivis sosial yang berpandangan bahwa representasi dunia adalah wacana secara linguistik, makna bersifat historis, dan pengetahuan diciptakan melalui interaksi sosial. A. Sejarah Analisis Wacana KritisKata…
Daya Pisah dan Tingkat Kesukaran Tes Daya pisah atau daya pembeda adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah. Sedangkan tingkat kesukaran tes…
Tindak Tutur Austin: Pengertian, Latar Belakang, dan… Tindak tutur merupakan teori penggunaan bahasa yang dikemukakan oleh John Langshaw Austin (1962) dalam bukunya How to Do Things with Words. Austin adalah dosen Fakultas Filsafat Bahasa di Universitas Oxford.…