Analisis Wacana Surat Menyurat: Hakikat, Struktur, dan Analisis

Analisis Wacana Surat Menyurat - Languafie

Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan informasi informasi suatu berita dari satu pihak ke pihak lain dengan adanya maksud atau isi yang terkandung dalam surat tersebut, baik berupa pemberitahuan, kerja sama, dan sebagainya. Selain itu, surat juga dapat berisi peringatan, teguran, dan penghargaan

A. Hakikat Surat

Surat adalah alat komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh satu pihak kepada pihak lain dengan tujuan menginformasikan maksud pesan dari pengirimnya. Informasi yang diberikan dalam surat tersebut berupa perkenalan, pemberitahuan, penugasan, permintaan, perjanjian, perintah, perintah, laporan dan keputusan. Pengertian surat menurut Hisyam dalam Mustiastri (2015: 10), adalah sarana untuk menyampaikan informasi atau pertanyaan secara tertulis kepada pihak lain, baik atas namanya sendiri maupun atas nama jabatannya dalam organisasi. Sedangkan menurut Purwanto (2015: 10), surat merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi keterangan tertulis oleh satu pihak kepada pihak lain, baik yang berkaitan dengan kegiatan usaha maupun non-usaha. 

Menurut Finoza (2010: 3), secara umum surat adalah alat untuk menyampaikan suatu maksud secara tertulis. Sedangkan menurut Yatimah (2013: 123), surat adalah sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak (orang, badan atau orang organisasi) kepada pihak lain (orang, badan atau organisasi). Informasi dalam surat dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan dan sebagainya. Mariskha (2015: 2) berpendapat bahwa surat adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain, yang memiliki persyaratan khusus, yaitu penggunaan kode dan notasi, penggunaan kertas, penggunaan model dan bentuk, penggunaan bahasa yang khas dan pencantuman tanda tangan dsb. 

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa surat merupakan alat komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan informasi informasi suatu berita dari satu pihak ke pihak lain dengan adanya maksud atau isi yang terkandung dalam surat tersebut, baik berupa pemberitahuan, kerja sama, dan sebagainya. Selain itu, surat juga dapat berisi peringatan, teguran, dan penghargaan. Fungsinya meliputi lima hal, yaitu sarana pemberitahuan, permintaan, pemikiran, dan gagasan; bukti tertulis; alat pengingat; bukti sejarah; dan pedoman kerja. Pada umumnya prangko dan amplop merupakan aspek yang dibutuhkan sebagai alat pembayaran jasa pengiriman surat.

B. Struktur Surat

1. Bentuk Surat

Menurut Finoza (2010: 16), seluruh surat berperihal harus ditulis dengan tiga bentuk utama, yaitu (1) bentuk resmi indonesia (official style), (2) bentuk lurus (block style), (3) bentuk bertekuk (indented style). Ketiga bentuk utama di atas memiliki variasi, sehingga bentuk surat berperihal secara lengkap, yaitu (1) bentuk resmi indonesia lama (official style), (2) bentuk resmi indonesia baru (new official style), (3) bentuk lurus penuh (full block style), (4) bentuk lurus (block style), (5) bentuk setengah lurus (semi block style), (6) bentuk bertakuk (indented style), dan (7) bentuk alinea menggantung (hanging paragraph style).

2. Bagian Surat

Menurut Yatimah (2010: 136), bagian-bagian surat antara lain, yaitu (a) kepala surat, (b) nomor surat, (c) tanggal surat, (4) lampiran surat, (5) hal/perihal, (6) alamat yang dituju, (7) salam pembuka, (8) alinea pembuka, (9) isi surat, (10) alinea penutup, (11) salam penutup, dan (12) pengirim surat. Untuk itu, berikut merupakan penjelasannya.

  • Kepala surat, berfungsi memberikan informasi kepada penerima surat tentang nama, alamat, dan keterangan lain yang berkaitan dengan instansi/badan pengirim surat.
  • Nomor surat, berguna untuk memudahkan dalam pengarsipan surat, dalam pencarian surat, mengetahui banyaknya surat yang keluar dan bahan rujukan dalam surat-menyurat tahap selanjutnya.
  • Tanggal surat, berfungsi untuk memberitahukan kepada penerima surat kapan surat itu ditulis, dan agar penerima mengetahui berapa lama surat itu diperjalanan.
  • Lampiran surat, berguna sebagai petunjuk bagi penerima surat tentang adanya keterangan-keterangan tambahan, selain surat itu sendiri.
  • Hal/perihal, bermakna perkara, soal, urusan, peristiwa, dan tentang hal.
  • Alamat yang dituju, alamat surat berguna sebagai petunjuk pihak yang harus menerima surat.
  • Salam pembuka, ditulis sebagai tanda penghormatan penulis terhadap pihak yang dituju.
  • Alinea pembuka, berfungsi sebagai pengantar isi surat untuk mengajak pembaca surat menyesuaikan perhatiannya kepada pokok surat sebenarnya.
  • Isi surat, merupakan bagian surat yang menampung maksud penulisan surat atau memuat sesuatu yang dikehendaki oleh pengirim surat.
  • Alinea penutup, berisi penegasan, harapan, ucapan terima kasih, atau untuk mengakhiri pembicaraan dalam surat.
  • Salam penutup, berfungsi untuk menunjukkan rasa hormat penulis setelah penulis surat berkomunikasi dengan pembaca surat.
  • Pengirim surat, adalah pihak yang bertanggung jawab atas penulisan/penyampaian.

C. Analisis Wacana Surat

1. Konsep Dasar Analisis Wacana Surat

Pada pembahasan sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa wacana merupakan seperangkat preposisi yang saling terkait yang menciptakan semacam kohesi atau kepaduan bagi pendengar atau pembaca. Wacana dapat diimplementasikan dalam bentuk prosa lengkap (novel, buku, seri ensiklopedia, dll) atau dalam bentuk prosa persuasif (persuasi), seperti iklan. Wacana juga dapat diartikan sebagai satuan kebahasaan yang lebih besar daripada kalimat dan klausa,dan terdapat hubungan antara satuan kebahasaan yang satu dengan yang lainnya. Para ahli telah membuat berbagai interpretasi wacana dan mengklasifikasikannya, salah satunya pada wacana surat. Wacana surat merupakan seperangkat preposisi yang saling terkait yang pada umumnya terdapat dalam surat; alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi suatu berita dari satu pihak ke pihak lain.

2. Contoh Analisis Wacana Surat

 

D. Daftar Referensi

  • Finoza, Lamuddin. (2010). Aneka Surat Sekretaris & Bisnis Indonesia. Jakarta: Komposisi Bahasa Indonesia.
  • Mustiastri, Dita. (2015). Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sleman. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  • Rustiati. (2012). Analisis Wacana: Surat Kartini ”Hidup Baru Berbahagia Pula” dalam Kumpulan Habis Gelap Terbitlah Terang Kajian Aspek Kohesi dan Aspek Koherensi. Widya Warta: Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, XXXVI (02). pp. 272-289. ISSN 0854-1981.
  • Yatimah, Dorotul. (2013). Kesekretariatan Modern dan Administrasi Perkantoran. Bandung: Pustaka Setia.
  • Z, Mariskha. (2015). Memahami Surat Formal Disertai Berbagai Macam Contoh Surat. Yogyakarta: Graha Ilmu.

E. Unduh (Download) Resume Analisis Wacana Surat Menyurat

PDF
Analisis Wacana Surat Menyurat.pdf
Download

Leave a Comment