Alat Evaluasi: Tes dan Nontes

Alat Evaluasi: Tes dan Nontes

Alat evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk memudahkan seseorang dalam melakukan tugas atau mencapai tujuan dengan lebih efisien dalam kegiatan evaluasi. Dalam kegiatan evaluasi, peran alat evaluasi sangat menentukan untuk mencapai hasil yang lebih baik berdasarkan situasi aktual yang dievaluasi. Ada dua teknik yang dapat digunakan, yaitu tes dan nontes. Pada pembahasan di bawah ini, akan dijelaskan secara lebih mendalam mengenai kedua teknik tersebut.

A. Konsep Dasar dan Alat Evaluasi Tes

1. Pengertian Tes

Tes (test) merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan untuk mencatat atau mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target penilaian. Jawaban yang diharapkan dalam tes menurut Sudjana dan Ibrahim (2001) dapat secara tertulis, lisan, atau perbuatan. Menurut Zainul dan Nasution (2001) tes didefinisikan sebagai pertanyaan atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang suatu atribut pendidikan atau suatu atribut psikologis tertentu. Setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Dengan demikian, apabila suatu tugas atau pertanyaan menuntut harus dikerjakan oleh seseorang, tetapi tidak ada jawaban atau cara pengerjaan yang benar dan salah, maka tugas atau pertanyaan tersebut bukanlah tes.  

Tes merupakan salah satu upaya pengukuran terencana yang digunakan oleh guru untuk mencoba menciptakan kesempatan bagi siswa dalam memperlihatkan prestasi mereka yang berkaitan dengan tujuan yang telah ditentukan. Tes terdiri atas sejumlah soal yang harus dikerjakan siswa. Setiap soal dalam tes menghadapkan siswa pada suatu tugas dan menyediakan kondisi bagi siswa untuk menanggapi tugas atau soal tersebut.     

Tes menurut Arikunto dan Jabar (2004) merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan menggunakan cara atau aturan yang telah ditentukan. Dalam hal ini harus dibedakan pengertian antara tes, testing, testee, tester. Testing adalah saat pada waktu tes tersebut dilaksanakan (saat pengambilan tes). Sementara itu Gabel (1993) menyatakan bahwa testing menunjukkan proses pelaksanaan tes. Testee adalah responden yang mengerjakan tes. Mereka inilah yang akan dinilai atau diukur kemampuannya. Sedangkan tester adalah seseorang yang diserahi tugas untuk melaksanakan pengambilan tes kepada responden.

Dewasa ini tes masih merupakan alat evaluasi yang umum digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran. Menurut Faisal (1982: 219), seringkali skor tes ini dipergunakan sebagai satu-satunya indikator dalam menilai penguasaan konsep, efektivitas metode belajar dan guru, serta aspek lainnya terhadap siswa di dalam praktik pendidikan. Padahal dengan mempergunakan tes, aspek kemampuan afektif siswa kurang terukur, sehingga sangatlah penting untuk tidak membuat generalisasi kemampuan siswa hanya melalui tes saja.

2. Fungsi Tes

Secara umum, ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh teknik tes, yaitu: (a) sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini, tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu; dan (b) sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan atau telah dapat dicapai.

3. Penggolongan atau Contoh Alat Evaluasi Tes

Berdasarkan dari pengertian dan fungsi tes di atas, tes dibagi menjadi 5 golongan di antaranya, yaitu: (a) menurut sifatnya, (b) menurut tujuannya, (c) menurut pembuatannya, (d) menurut bentuk soalnya, dan (e) menurut atau ditinjau dari objek yang dites. Berikut merupakan penjelasan dari kelima penggolongan tes tersebut.

  • Menurut sifatnya, tes dapat dikelompokkan menjadi (1) tes verbal dan (2) tes nonverbal. Tes verbal, yaitu tes yang menggunakan bahasa sebagai alat untuk melakukan tes. Tes verbal ini terdiri dari (a) tes lisan (oral test) dan (b) tes tulis. Sedangkan tes nonverbal adalah tes yang tidak menggunakan bahasa sebagai alat untuk melaksanakan tes, tetapi menggunakan gambar, memberikan tugas, dan sebagainya, atau dengan tes ini tester menghendaki adanya respons dari testee bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, melainkan berupa tindakan atau tingkah laku. Jadi, respons yang dikehendaki muncul dari testee adalah berupa perbuatan atau gerakan-gerakan tertentu.
  • Menurut tujuannya, tes dapat dikelompokkan menjadi (1) tes bakat, (2) tes intelegensi, (3) tes prestasi belajar, (4) tes diagnostik, (5) tes sikap, dan (6) tes minat. Tes bakat (aptitude test) adalah tes yang digunakan untuk menyelidiki bakat seseorang. Tes bakat biasanya digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar yang bersifat potensial. Tes intelegensi (intelligence test), yaitu tes yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap atau mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Tes prestasi belajar (achievement test), yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui prestasi seseorang murid dari mata pelajaran yang telah diberikan. Tes dilakukan secepat mungkin kepada murid. Tes diagnostik (diagnostic test) adalah tes yang digunakan untuk menggali kelemahan yang dihadapi murid, terutama kelemahan yang dialami murid saat belajar. Tes diagnostik biasanya dilakukan dengan cara lisan, tertulis, perbuatan, atau kombinasi dari ketiganya. Berdasarkan nama tes tersebut (diagnosis=pemeriksaan), maka jika hasil “pemeriksaan” itu menunjukkan bahwa tingkat penguasaan peserta didik yang sedang “diperiksa” itu termasuk rendah, harus diberi bimbingan secara khusus agar mereka dapat diperbaiki tingkat penguasaannya terhadap mata pelajaran tertentu. Kemudian, tes sikap (attitude test), yaitu tes untuk mengetahui sikap seseorang murid terhadap sesuatu. Sedangkan tes minat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui minat murid terhadap hal-hal yang disukai. Sehingga melalui tes ini dapat diketahui apa yang disukai murid.
  • Menurut pembuatannya, tes dapat dikelompokkan menjadi (1) tes terstandar dan (2) tes buatan guru (teacher made test). Tes standar atau tes yang dibakukan mengandung prosedur yang seragam untuk menentukan nilai dan administrasinya. Sedangkan tes buatan guru (teacher made test), yaitu tes buatan guru cenderung difokuskan pada tujuan instruksional untuk kelas tertentu. Tes buatan guru adalah tes yang dibuat oleh guru untuk kepentingan prestasi belajar.
  • Menurut bentuk soalnya, tes dikelompokkan menjadi (1) tes uraian, dan (2) tes objektif. Tes uraian (essay test), adalah tes yang bentuk soalnya sedemikian rupa, sehingga memberi kesempatan kepada murid untuk menjawab secara bebas dengan uraian. Bentuk tes ini terdiri dari (a) uraian bebas (free essay test) dan (b) uraian terbatas (limited essay test). Sedangkan tes objektif (objective test), yaitu tes yang bentuk soalnya sedemikian rupa, sehingga memberi kesempatan kepada murid untuk menjawab secara bebas dengan uraian. Berdasarkan cara mengerjakan tes objektif, maka dikelompokkan menjadi: (1) variasi yang mana testee harus mempunyai jawaban hampir tidak berbeda dengan essay test (tes melengkapi dan tes jawaban singkat); dan (2) variasi yang mana testee hanya memilih di antara jawaban yang telah disediakan  bersama soalnya. Pada variasi ini tester harus memilih pernyataan itu benar atau salah (true false), menjodohkan dua rentetan kata yang tersedia (matching test), memilih jawaban lain yang benar (the best answer), memilih alternatif (multiple choice), dan jawaban klasifikasi (classification).
  • Ditinjau dari objek yang dites, maka tes dikelompokkan menjadi (1) tes individual, dan (2) tes kelompok. Tes individual adalah suatu tes yang dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup panjang. Sedangkan tes kelompok, yaitu tes yang dilakukan terhadap beberapa murid dalam waktu yang sama.

B. Konsep Dasar dan Alat Evaluasi Nontes

1. Pengertian Nontes

Nontes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan tanpa menguji peserta didik, tetapi dengan melakukan pengamatan secara sistematis. Teknik evaluasi nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan tes. Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, dan lain-lain. Hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok. 

2. Penggolongan atau Contoh Alat Evaluasi Nontes

Dengan teknik nontes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan pengamatan secara sistematis (observasi), melakukan wawancara (interview), dan menyebar angket (questionnaire). Adapun penggolongan atau contoh alat evaluasi nontes, yaitu:

  • Observasi (pengamatan). Teknik pengamatan atau observasi merupakan salah satu bentuk teknik nontes yang biasa dipergunakan untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadap objeknya secara langsung, saksama, dan sistematis. Pengamatan memungkinkan untuk melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya.
  • Interview (wawancara). Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan, dengan cara melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
  • Angket (questionnaire). Angket juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian hasil belajar. Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sehingga angket berbeda dengan wawancara. Adapun prinsip penulisan angket, yaitu: (a) isi dan tujuan pertanyaan jelas, (b) bahasa yang digunakan mudah dipahami, (c) tipe dan bentuk pertanyaan (terbuka atau tertutup), (d) pertanyaan tidak mendua, (e) tidak menanyakan yang sudah lupa, (f) panjang pertanyaan (maksimal 30 pertanyaan), (g) urutan pertanyaan (dari mudah ke sulit), (h) prinsip pengukuran, dan (i) penampilan fisik angket.

C. Daftar Referensi

  • Cangelosi James, S. (1995). Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung: IT.
  • Faisal, S. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
  • Gabel, D. L. (1993). Handbook of Research on Science Teaching and Learning Project. Macmillan Publishing Company, Division of Macmillan, Inc., 866 Third Avenue, New York, NY 10022.
  • Rizqiyah, L. (2018). Teknik Tes dan Nontes sebagai Alat Evaluasi Hasil Belajar.
  • Supratiknya, A. (2012). Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma.

D. Unduh (Download) Resume Alat Evaluasi: Tes dan Nontes

PDF
Alat Evaluasi: Tes dan Nontes.pdf
Download

Leave a Comment