Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat (Husemas): Pengertian, Prinsip, Proses, dan Peran Personil Sekolah

Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat (Husemas): Pengertian, Prinsip, Proses, dan Peran Personil Sekolah - Languafie

Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Pada pembahasan ini, akan dikaji mengenai administrasi husemas, mulai dari pengertian, prinsip, proses, dan peran personil sekolah. 

A. Pengertian Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Hubungan sekolah dan masyarakat atau dikenal dengan istilah HUSEMAS termasuk ke dalam salah satu ruang lingkup administrasi pendidikan. Sekolah merupakan konsep yang luas, yang mencakup lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal sedangkan masyarakat merupakan konsep yang mengacu kepada semua individu, kelompok, lembaga atau organisasi yang berada di luar sekolah sebagai lembaga pendidikan. 

Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk komunikasi eksternal yang dilakukan oleh lembaga sekolah atas dasar kesamaan tanggung jawab dan tujuan terhadap perkembangan pendidikan di sekolah, (Mulyasa, 2009: 247-148), kemudian dikemukakan pula oleh Soetopo dan Soemanto, (dalam Aedi, dkk., 2013: 278), bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat diartikan sebagai suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki mutu sekolah.  

Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan, diusahakan, serta bersungguh-sungguh dalam pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publiknya pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah atau pendidikan semakin efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. (Ary H Gunawan, 1996 :186). 

Definisi tersebut mengandung beberapa komponen penting, adapun sebagai berikut: (1) adanya kepentingan yang sama antara sekolah dan masyarakat, (2) untuk memenuhi harapan masyarakat itu, masyarakat perlu berperan serta dalam pengembangan sekolah, dan (3) untuk meningkatkan peran serta itu diperlukan kerja sama yang baik, melalui komunikasi dua arah yang efisien. Sedangkan tujuan diselenggarakannya hubungan sekolah dan masyarakat itu terbagi menjadi dua, yaitu ditinjau dari kepentingan sekolah dan kepentingan masyarakat. 

Ditinjau dari kepentingan sekolah administrasi hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan sebagai berikut: (1) memelihara kelangsungan hidup sekolah, (2) meningkatkan mutu pendidikan sekolah yang bersangkutan, (3) memperlancar proses belajar-mengajar, dan (4) memperoleh dukungan dan bantuan masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah. Ditinjau dari kebutuhan masyarakat bertujuan sebagai berikut: (1) memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang mental spiritual, (2) memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat, (3) menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat, dan (4) memperoleh anggota-anggota masyarakat yang semakin meningkat kemampuannya.

B. Prinsip dan Teknik Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

1. Prinsip Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

a. Integrity
Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik. 

Biasanya sering terjadi sekolah tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu yang sebenarnya menjadi masalah sekolah dan perlu bantuan atau dukungan orang tua murid. Oleh sebab itu sekolah harus sedini mungkin mengantisipasi kemungkinan adanya salah persepsi, salah interpretasi tentang informasi yang disajikan dengan melengkapi informasi yang akurat dan data yang lengkap, sehingga dapat diterima secara rasional oleh masyarakat. 

Hal ini sangat penting untuk meningkatkan penilaian dan kepercayaan masyarakat atau orang tua murid terhadap sekolah, atau dengan kata lain transparansi sekolah sangat diperlukan, lebih-lebih dalam era reformasi dan abad informasi ini, masyarakat akan semakin kritis dan berani memberikan penilaian secara langsung tentang sekolah.

b. Continuity
Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak hanya dilakukan secara insidental atau sewaktu-waktu, misalnya satu kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua atau masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat selalu beranggapan apabila ada panggilan sekolah untuk datang ke sekolah selalu dikaitkan dengan uang. Akibatnya mereka cenderung untuk tidak menghadiri atau sekadar mewakilkan kepada orang lain untuk menghadiri undangan sekolah.

c. Simplicity
Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan, baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan langsung maupun melalui media hendaknya disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat).

d. Coverage
Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, misalnya program ekstrakurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain kegiatan.

e. Constructiveness
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti sekolah memberikan informasi yang konstruktif kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan memberikan respons hal-hal positif tentang sekolah serta mengerti dan memahami secara detail berbagai masalah yang dihadapi sekolah. Apabila hal tersebut dapat mereka mengerti, akan merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong mereka untuk memberikan bantuan kepada sekolah sesuai dengan permasalahan sekolah yang perlu mendapat perhatian dan pemecahan bersama.

f. Adaptability
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan informasi yang ada.

2. Teknik Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Kenyataan membuktikan, hubungan sekolah dengan masyarakat tidak selalu dapat berjalan dengan baik. Berbagai kendala yang sering ditemukan antara lain: komunikasi yang terhambat dan tidak professional, tindak lanjut program yang tidak lancar dan pengawasan yang tidak terstruktur. 

Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut beberapa hal bisa menjadi alternatif, adanya laporan berkala mengenai berbagai kegiatan sekolah serta keuangannya, diadakannya berbagai kegiatan yang mengakrabkan seperti open house kunjungan timbal balik dan program kegiatan bersama seperti pentas seni, perpisahan. Ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan, teknik-teknik tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu teknik tertulis, teknik lisan, dan teknik peragaan, teknik elektronik.

  • Teknik tertulis. Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan meliputi: buku kecil pada permulaan tahun ajaran. Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada orang tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK). Pamflet. Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar. Pamflet ini selain di bagikan ke wali murid juga bisa disebarkan ke masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga. Berita kegiatan murid. Berita ini dapat dibuat sesederhana mungkin pada selebaran kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah atau pesantren. Dengan membacanya orang tua murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan murid. Catatan berita gembira. Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seorang murid. Berita tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau bahkan disebarkan ke masyarakat. Buku kecil tentang cara membimbing anak. Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.
  • Teknik lisan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga dilakukan secara lisan, cara lisan yang dapat digunakan sebagai berikut. Kunjungan rumah. Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga, maupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui masalahnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya. Mengundang orang tua. Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah sesekali juga mengundang orang tua murid datang ke sekolah. Setelah datang, mereka diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan anaknya. Pertemuan. Dengan teknik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, setiap akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.
  • Teknik peragaan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Peragaan yang diselenggarakan biasanya berupa pameran keberhasilan murid. Misalkan di TK menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi dan menari. Pada kesempatan itu kepala sekolah atau guru TK tersebut dapat menyampaikan program-program peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah atau hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan program-program itu.
  • Teknik elektronik. Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan telepon, televisi, maupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi pendidikan.

C. Proses Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan, diusahakan, serta bersungguh-sungguh dalam pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publiknya pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah atau pendidikan semakin efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam administrasi hubungan sekolah dan masyarakat, dikenal adanya beberapa proses. Adapun proses tersebut yaitu penyusunan program, pelaksanaan atau pengorganisasian, serta pengawasan. Berikut adalah penjelasan dari proses-proses tersebut.

  1. Penyusunan program.Penyusunan program husemas memerhatikan dana yang tersedia, ciri masyarakat, daerah jangkauan, sarana atau media, dan teknik yang akan dilaksanakan dalam mengadakan hubungan dengan masyarakat. Jika perencanaan tidak memerhatikan hal-hal tersebut, dikhawatirkan kegiatan tersebut tidak akan mencapai sasaran yang diinginkan.
  2. Pelaksanaan atau pengorganisasian. Pada dasarnya semua komponen sekolah dan pelaksanaan husemas. Oleh karena itu, tugas-tugas mereka perlu dipahami dan ditata, sehingga penyelenggara husemas dapat berjalan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan husemas perlu diperhatikan koordinasi antara berbagai bagian dan kegiatan, dan di dalam penggunaan waktu perlu adanya sinkronisasi.
  3. Pengawasan. Pengawasan pada administrasi hubungan sekolah dan masyarakat dapat berupa evaluasi. Husemas dapat dievaluasi melalui dua kriteria, yaitu: (a) efektivitas, yaitu sejauh apa tujuan tercapai, dan(b) efisiensi, yaitu mengenai sumber dan potensi dengan baik.

D. Peran Personil Sekolah dalam Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Guru merupakan kunci penting dalam kegiatan husemas di sekolah menengah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan husemas itu, yaitu:

  1. Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik husemas.
  2. Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat. Guru adalah tokoh milik bagi masyarakat, tingkah laku yang dilakukan guru di sekolah dan di masyarakat menjadi sesuatu yang sangat penting karena guru menjadi panutan di masyarakat.
  3. Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya. Kode etik guru merupakan aturan atau rambu-rambu yang perlu diikuti dan tidak boleh dilanggar oleh guru.

E. Daftar Referensi

  • Iqbal, A. N. U. (2019). Administrasi HUSEMAS.
  • Saidah, N. (2020). Pengertian, Prinsip, Teknik dan Proses Administrasi Husemas.
  • Tjeriawan, C. A., & Afriansyah, H. (2019). Administrasi HUSEMAS.

F. Unduh (Download) Resume Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat (Husemas): Pengertian, Prinsip, Proses, dan Peran Personil Sekolah

PDF
Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat (Husemas): Pengertian, Prinsip, Proses, dan Peran Personil Sekolah.pdf
Download

Leave a Comment